Saya ikut Suhu sejak kelas 5 SD hingga lulus SMA, sekitar 11 tahun. Kini saya telah bekerja dan tidak lagi tinggal di LPA Guna Nanda. Selama tinggal di panti, banyak perubahan positif terjadi pada diri saya. Hidup saya menjadi teratur dengan jadwal yang disiplin. Berbeda dengan tinggal di rumah yang sering semaunya. Selama tinggal di panti, saya kadang kangen dengan orangtua. Tapi kehadiran Suhu menutupi kerinduan saya akan orangtua saya. Karena pada diri Suhu, saya menemukan figur seorang ibu,...
Namo Buddhaya, Pejuang wanita di bumi Indonesia banyak sekali hingga mencatat sejarah yang luar biasa untuk dikenang. Sebagai seorang wanita, saya turut bangga karena perjuangan para wanita ini membangkitkan semangat bahwa wanita juga punya peran yang penting sekali. Lebih dari 2500 tahun, di zaman Sang Buddha juga telah banyak para wanita yang memiliki peran penting dan mencapai kesucian tertinggi. Yang terkenal adalah Maha Pajapati Gotami dan Yasodhara. Menurut pandangan Sang Buddha dalam...
Awal saya mengenal sosok Suhu Xue De adalah sebagai guru Agama Buddha di Sekolah Bhinneka Tunggal Ika di Jakarta Barat. Saat itu saya masih kelas 5 SD pada tahun 1974. Sebagai seorang guru agama, beliau sangat disiplin dan juga aktif sebagai guru pembimbing. Setiap ada acara sekolah, beliau tampil sebagai pembina atau pembimbing panitia acara. Kebetulan saya adalah aktivis sekolah dan terlibat langsung dalam banyak kegiatan sekolah. Jiwa kepemimpinan dan mengayomi anak-anak sudah kami rasakan...
Saya kenal dengan Suhu Xue De lebih dari 10 tahun lalu. Menurut saya, Suhu Xue De orangnya tidak mengejar materi. Karena memang seperti itulah seharusnya seorang Sramana. Dalam memberikan bantuan, Suhu tidak membeda-bedakan, apakah yang butuh pertolongan orang mampu ataupun tidak mampu, Suhu selalu dengan tulus memberikan bantuan. Saya sudah memiliki ketertarikan terhadap dunia sosial sejak masih duduk di bangku sekolah. Sewaktu masih sekolah di Medan, saya bersama teman-teman sekolah sering...
“Selalu Diingatkan oleh Suhu Tentang Hakekat dan Makna Kehidupan” Pada suatu saat, saya diingatkan oleh Suhu Xue De bahwa hidup ini harus dijalani dengan suka cita. Bahagia dan derita akan selalu datang dan pergi. Dia datang, lalu pergi, lalu datang lagi, lalu pergi lagi. Semua akan mendapatkan giliran. Oleh sebab itu hidup harus dihadapi dengan suka cita. Mau datang yang menyenangkan, ya kita syukuri. Mau terkena giliran yang kurang menyenangkan, ya kita hadapi dengan suka cita juga....