Ada lima tujuan didirikannya Wisma Kasih, yaitu:
“Mengungkapkan cinta kasih kepada lansia yang terlantar dan menolong orang-orang yang menderita, serta memberikan pengobatan kepada orang sakit yang membutuhkan pertolongan”
“Dengan segenap kasih sayang dan peduli kepada sesama dan memberikan perhatian kepada yang membutuhkan, merawat dengan penuh kasih sayang para lansia yang terlantar, memberikan yang terbaik kepada mereka agar semuanya merasakan kehangatan dan kehidupan yang tenteram dan damai”
PROFIL
Tak ada yang lebih membahagiakan bagi orang yang telah lanjut usia selain melewatkan masa tuanya bersama anak atau cucu tercinta. Tapi ternyata tidak sedikit lansia yang justru harus hidup seorang diri, tanpa keluarga di sisinya.
Bhiksuni Guna Sasana merasa iba dan peduli melihat kaum lanjut usia yang di masa tuanya justru terlantar atau sebatang kara. Inilah yang mendorong beliau mendirikan Wisma Kasih Lansia Bina Sejahtera yang diperuntukkan bagi opa oma yang telah sepuh.
Bhiksuni Guna Sasana sempat menunda keinginan tersebut karena tenaga dan pikiran beliau sudah tersita untuk LPA Guna Nanda. Beliau ingin fokus di panti anak. “Saya pikir kalau orang tua pasti ada anak yang urus, tapi ternyata banyak lansia yang hidupnya sangat menderita,” ujarnya. Namun dorongan dan dukungan dari sejumlah donatur dan umat, terutama Bapak Sahir Tjandra membuatnya yakin untuk membuat rumah kasih sayang bagi para lansia.
Maka setelah tiga tahun memendam keinginan tersebut, Bhiksuni Guna Sasana akhirnya mendirikan panti lansia yang diberi nama “Wisma Kasih Lansia Bina Sejahtera”. Pembangunan dimulai sejak 6 Juli 2008 dan pemakaiannya diresmikan pada tanggal 9 Oktober 2011. Wisma Kasih dikelola oleh Yayasan Buddha Guna yang didirikan oleh Bhiksuni Guna Sasana bersama para dermawan dan umat.
Wisma Kasih berlokasi di Cipanas, bersebelahan dengan Samatha Meditation Center, tepatnya di Kampung Pasir Cina RT 02 RW 01, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Lokasi yang sejuk dengan udara yang segar dan pemandangan yang indah, adalah kombinasi yang sempurna bagi para lansia untuk melewatkan masa tuanya.
Berdiri di atas tanah seluas sekitar 5.000 meter persegi, Wisma Kasih memiliki 40 kamar yang masing-masing kamar terdiri dari dua tempat tidur. Sementara dapur dan ruang makan letaknya bersebelahan. Terdapat juga aula dan ruang medis.
Di Wisma Kasih juga terdapat Memory Hall yang merupakan tempat kenangan bagi opa oma yang lebih dahulu mendahului kita dengan memasang foto atau namanya. Di ruang tersebut juga para opa dan oma mengadakan kebaktian pagi dan sore.
Tersedia juga sebidang tanah untuk para lansia berkebun sayur mayur, serta lahan untuk budidaya jamur tiram.
Untuk bagian operasional ada 7 orang yang terdiri dari kepala operasional, bagian dapur, bagian umum, bagian kebun, dan penjaga. Sedangkan bagian medis datang seminggu tiga kali ada pemeriksaan rutin. Penghuni saat ini 20 orang.
Selama tinggal di Wisma Kasih, para lansia menjalani hari-hari yang santai tapi produktif agar kondisi fisik dan psikologis terus terjaga. Pagi hari pukul 5 dimulai dengan kebaktian sesuai agama masing-masing. Dilanjutkan dengan bersih-bersih kamar, makan pagi, piket atau senam pagi. Usai mandi pagi, barulah kegiatan-kegiatan yang menekankan pada ketekunan hingga jam makan siang, misalnya membuat keset, merangkai bunga plastik, membuat gelang atau mote-mote, berkebun, hingga budidaya jamur.
Sore hingga malam diisi dengan aktivitas santai semisal main catur, nonton TV, atau mainan yang lain. Pukul 5 sore kembali diadakan kebaktian dan makan sore, malamnya dilanjutkan siraman rohani.
Menurut Bhiksuni Guna Sasana, mengurus lansia lebih repot daripada anak-anak panti. Perlu kesabaran dan welas asih ekstra, terlebih lansia yang sudah pikun atau frustrasi. Terkadang mereka bertingkah kekanakan dan ‘ajaib’, misalnya menyembunyikan makanan di balik kasur sehingga dikerumuni semut, diam-diam mengambil uang temannya, hingga (maaf) buang air sembarangan.
Karenanya banyak aktivitas diberikan kepada para lansia agar hatinya selalu ceria dan kondisi fisiknya terjaga. Sedangkan untuk terapi mental, lebih banyak dilakukan dengan banyak mengajak berbicara dan mendengarkan keluhan para opa oma. Yang paling mereka butuhkan adalah perhatian.
Siapa yang boleh tinggal di Wisma Kasih? Untuk tinggal di Wisma Kasih tidak dipungut biaya. Lansia yang boleh tinggal di Wisma Kasih harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :
Setelah memenuhi persyaratan, mekanisme pendaftaran calon penghuni sebagai berikut :
Berdirinya Wisma Kasih Lansia Bina Sejahtera ini hanyalah sebagai permulaan bagaikan sebatang pohon yang baru bertunas dan membutuhkan perawatan yang baik sehingga dapat tumbuh subur dan kokoh.
Bagi Anda yang ingin berpartisipasi agar Wisma Kasih tumbuh dengan baik dan memberi manfaat bagi banyak kaum lansia, Anda bisa menyalurkan kebajikan melalui nomor rekening:
Jl. Pasir Cina RT 02/01
Cipendawa, Cianjur, Jawa Barat